album

album
Acara Milad MAPALA YPUP

Rabu, 06 Februari 2013

Alam Bawakaraeng


Adapun keadaan sepanjang jalur gunung Bawakaraeng yang kami lalui adalah sebagai berikut:
           
Pendakian dimulai dari Desa Lembanna, medannya berupa perkebunan penduduk lalu mulai masuk pintu Hutan Pinus;

Pos I
 Pos I yang penuh dengan pohon pinus yang lebat. Di pos ini terdapat dua jalur, jalur yang lurus menuju puncak bawakaraeng dan jalur kekanan menuju Ramma. Dari pos I menuju pos II masih penuh dengan pohon pinus dan jalurnya agak sedikit landai dan sedikit di halangi oleh pepohonan yang tumbang sehingga perjalanan kami.

Pos II
Di pos II Perjalanan belum terlalu mendaki, masih landai dan mulai masuk vegetasi hutan khas sulawesi, waktu tempuh tak berbeda dengan dari Pos I ke Pos II,di pos II ini kami sedikit melenceng  dari jalur sehingga membuat kami kembali dan mencari jalur, karena jalur yang menuju ke pos III di halangi oleh pohon yang tumbang. di pos ini terdapat sumber mata air

  Pos III
Untuk mencapai pos III medannya agak sedikit mendaki, dan di pos III ini kita dapat melihat bendungan bili-bili dan sekitarnya.Di pos III juga terdapat sebuah prasasti.
Dari pos III menuju pos IV, medannya agak landai. Sepanjang jalur ini masih rimbun oleh pepohonan yang tinggi dan semak belukar.Di pos III terdapat beberapa bunga anggrek yang tumbuh diatas pohon.

Pos IV
 Di pos IV , keadaan medannya bervaraisi. Ada yang landai dan ada juga yang sedikit terjal,sehingga perjalanan kamai  sedikit terganggu. Dari pos IV perjalanan terus dilanjutkan ke Pos V. Keadaan floranya pun tidak jauh berbeda dengan jalur antara pos III ke pos IV dan disini terlihat ada beberapa pohon yang tumbang.

Pos V
 Di pos V kami mendapatkan sampah- sampah yang berserahkan, lalu kami memungut dan menyimpanya di daypack dan terdapat beberapa pohon yang tumbang akibat kebakaran. Di pos ini bisa para pendaki mendirikan tenda, karena di pos V terdapat sumber air. Pada saat kami ambil air, kami melihat di sekitar sumber air terdapat sampah yang berserakan, lalu kami mengumpulkan dan masukannya di kantong plastik lalu di simpan di tempat sampahnya.
Dari pos V menuju pos VI, kami melewati hamparan batuan gunung dan pepohonan yang tumbang sisa kebakaran dan di iringi hujan rintik-rintik. Jalur ini merupakan daerah yang sudah gundul akibat kebakaran. Di sini kami menjumpai strawberri hutan dan sempat mencicipi,rasanya manis-manis asam. Ada juga bunga edelweis yang tumbuh di sela-sela bebatuan dan di jalur ini kami melihat ada beberapa prasasti dari para pendaki yang meninggal ketika melakukan pendakian.

Pos VI
Sesampainya di pos VI masih diiringi hujan rintik-rintik, di pos VI keadaanya sedikit rata dan ada pepohonan yang tumbang.Di pos VI kami beristirahat sebentar untuk memulihkan tenaga, karena jalur antara pos VI dan pos VII berupa tanjakan, sehingga cukup menguras tenaga.
 Sepanjang pos VI menuju pos VII pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalur ini tidak terlalu tinggi dan  di tutupi oleh lumut yang padat.

Pos VII
Pada saat kami tiba di pos VII, cuaca di selimuti kabut sehingga mebuat kami tidak dapat melihat keindahan dari pos VII.Di pos VII ketinggiannya sekitar 2560 m yang diberi nama Bulu Soreang.
      Dari pos VII menuju pos VIII  jalurnya menurun dan kadang-kadang menyisir. Dari sini kita dapat melihat longsoran gunung Bawakaraeng dan diperjalanan kami melihat prasasti. Mendekati pos VIII,terdapat jalur yang agak terjal dan keadaan Floranya tidak jauh berbeda dengan Flora antara pos VI dengan pos VII.

Pos VIII
Pos VIII merupakan tempat yang sering di gunakan untuk nginap, cuacanya sangat dingin sehingga membuat kami susah bergerak,. Di sini terdapat sungai kecil yang alirannya bertingkat-tingkat membentuk terjun mini.
Jalur dari pos VIII menuju pos IX lumayan terjal dan kadang-kadang menyisir. Sebelum pos IX terdapat sebuah jalur yang turun ke kiri menuju Sinjai Barat. Adapun keadaan floranya tidak jauh berbeda dengan flora antara pos VII ke pos VIII.

            Pos IX
Di pos  IX dapat didirikan tenda untuk nginap soalnya di pos ini terdapat sumber air.
 Sebagian jalur antara pos IX ke puncak merupakan daerah yang agak terbuka yang di penuhi dengan semak belukar dan edelweiss dan sebagian lagi merupakan hutan yang di penuhi dengan pohon gaharu
 
Pos X
Mendekati puncak tepatnya di pos X, banyak di tumbuhi pepohonan yang tidak terlalu tinggi (kerdil) dan terdapat tanah lapang yang agak luas biasa di gunakan sebagai tempat upacara kemerdekaan oleh para pendaki.Di pos X kami bertemu dengan para pendaki lainnya

Keadaan Puncak
Ketika tiba di puncak bawakaraeng ,pemandangan di puncak ini termasuk yang paling indah di sulawesi selatan,tak heran setiap minggu gunung ini rame didaki oleh para pendaki yang umumnya datang dari sulawesi selatan , juga dari provinsi lainya. Terdapat sumur yang dikeramatkan oleh masyasrakat ,juga terdapat batu yang digunakan untuk sesajen, luas puncaknya sekitar kurang lebih 100m2,  pemandangan Laut dan Kota Makassar di arah barat, di arah Timur Awan terlihat tebal dan terdiam menggumpal, di arah selatan terlihat Gunung Bulusaraung dan arah selatan, adalah Gunung LompoBatang 2871 mdpl, bisa dilintasi lewat Gunung Bawakaraeng, dan di puncak kita juga dapat melihat daerah Sinjai, Bulukumba,dan Selayar.